Welcome to my world

smiledevils

Senin, 22 Maret 2010

"NADA SOU SOU" Apa kau tau? aku begitu mencintaimu Kak!



Genre: Drama/Romance
Director: Nobuhiro Doi (Be With You)
Starring: Satoshi Tsumabuki, Masami NagasawaƩ
RunTime: 2 hrs
Released By: GV & Festive Films
Rating: PG
Official Website: www.festivefilms.com/nadsousou
Opening Day: 29 March 2007
***

Fiuuuh.....
sebenernya dah lama banget nonton film ini, dan film ini sendiri rilis di Jepang tahun 2007 yang lampau.

To be honest, gue lebih suka sama dorama-dorama dari Jepang daripada dorama Korea dan sekitarnya, Boys Before Flowers lah, apa-lah namanya itu (No Offense buat fans Dorama Korea). Beberapa hal yang gue suka dari dorama Jepang adalah: Kalau film-nya genre-nya komedi, pasti isinya bakal komedi total (walaupun tetep ada bagian mengharukannya). Kalau ceritanya tentang Drama, kebanyakan tema yang diangkat juga lebih manusiawi dan lebih down to earth, ga melulu menceritakan cinta-cintaan bak sinetron-sinetron perusak moral yang ada di tiap Chanel TV kita, yang mana anak ingusan umur 12-13 tahun bisa disulap jadi Ibu-ibu dan bapak-bapak kantoran, yang diawal cerita aja udah muncul konflik bertubi-tubi, ada acara adu mulut sampe dower, ada acara jambak-jambakan ampe pitak, dan akhirnya tuh sinetron berhasil bertahan hingga jilid 10, atau bahkan menuju jilid 100. Huhuhu...

Lets start with the synopsis.

Film ini, yang dalam bahasa Inggris artinya: Tears for you, atau dalam bahasa Pandora yang artinya: Air mata untukmu, ini menceritakan tentang seorang yatim piatu bernama Yota (Satoshi Tsumabuki), yang sejak kecil sudah ditinggal ayah-nya. Ibu-nya kemudian menikah lagi dengan seorang pria yang berprofesi sebagai pemain Jazz di sebuah Bar. Ayah tiri-nya itu mempunyai seorang anak gadis bernama Kaoru (Masami Nagasawa), yang secara otomatis menjadi adik tiri-nya Yota.

Hubungan keluarga itu berlangsung harmonis, mereka tinggal di tepi pantai yang indah, dan hubungan adik-kakak antar Yota dan Kaoru pun semakin akrab. Yota sangat menyayangi adik tirinya itu, begitu pun Kaoru.

Namun ke-harmonis-an itu tak berlangsung lama, Ayah tiri Yota yang sekaligus ayah kandung Kaoru pergi meninggalkan rumah demi karirnya sebagai pemain jazz, dan itu membuat Ibu Yota terpukul hingga akhirnya depresi dan masuk rumah sakit. Kedua anak manis itu berdiri disamping Ibu-nya yang sedang terbaring dirumah sakit. Dan sangat tidak disangka, sang Ibu akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.

Ada satu pesan yang disampaikan Ibu-nya kepada Yota, yakni agar selalu menjaga adiknya Kaoru dengan baik. Tapi, mereka pun harus terpisah, karena Kaoru akan tinggal bersama neneknya.

Beberapa tahun kemudian, Kaoru memutuskan untuk melanjutkan sekolah SMA-nya di kota tempat kakaknya, Yota tinggal. Yota senang sekali saat mendengar kabar itu, akhirnya setelah sekian lama ia tidak bertemu dengan adiknya, rasa rindu itu bisa terwujud dengan kehadiran Kaoru. Dan pertemuan itu pun sangat mengharukan, Yota memeluk Kaoru dengan mata berkaca-kaca.

Mulai saat itu, Yota bekerja keras demi pendidikan adiknya, menjadi pelayan restoran, hingga bekerja sebagai kuli bangunan. Ia ingin adiknya sukses, tidak seperti dirinya yang tidak mampu mengenyam bangku pendidikan karena masalah perekonomian. Hal ini membuat Kaoru merasa terbebani, hingga akhirnya, diam-diam Kaoru bekerja disebuah hotel untuk membantu masalah keuangan Kakaknya itu. Namun, Yota marah begitu mengetahui hal itu, ia merasa bahwa sudah menjadi kewajibannya untuk menjaga adiknya itu.



Setelah Kaoru lulus SMA dengan hasil yang memuaskan, ia memutuskan untuk tidak lagi menetap dirumah kakaknya itu, ia ingin tinggal dirumah kontrakan dekat dengan tempatnya akan kuliah. Sebenarnya, itu hanya alasan agar Kaoru bisa sedikit meringankan masalah ekonomi kakaknya, karena sekarang Kaoru sudah punya penghasilan dari bekerja paruh waktu. Namun ada satu hal yang akhirnya Kaoru sadari, bahwa sesungguhnya ada perasaan lain yang ia rasakan pada kakaknya itu, perasaan CINTA, bukan cinta antar Adik-kakak, melainkan cinta antar lawan jenis. Dan adegan perpisahan itu sangat mengaharukan.... wehehehe... love this scene..!! ^^

Bagaimana selanjutnya???? u must see....!! hehehe...

Secara keseluruhan, gue suka banget ama ni film, tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata saat melihat pengorbanan sang kakak yang rela bekerja keras hingga sakit-sakitan demi adiknya tercinta itu. Melihat sang adik yang sangat menyayangi kakaknya itu, bikin gue terharu. Tiap adegan nangis, pasti Yota akan memencet hidung-nya, yang menurutnya dengan memencet hidung, maka air mata tidak akan keluar, tapi tetep aja air mata ngalir makin deres.... huehehehe...

Tapi sayang, adegan klimaks-nya tidak dibuat terlalu mengharubiru, sehingga kesannya terlalu terburu-buru, dibagian akhir juga agak sedikit lama menuju another klimaks-nya, jadi agak sedikit geregetan nungguin-nya.

But, so far ni film OKE juga!! ceritanya sederhana tapi ngena banget.
patut ditonton!! oh iya, film ini diangkat dari lirik lagu Rimi Natsukawa berjudul sama Nada Sou Sou yang sangat populer di Jepang.

Ost-nya juga enak banget, menyentuh sekali......

Download Ost-nya:

Rimi Natsukawa-Nada Sou Sou

Begin-Sanshin No Hana

Rimi Natsukawa Feat Begin, Moriyama Yoshiko-Nada Sou Sou


watch the trailer:

Moriyama Yoshiko, Natsukawa Rimi, BEGIN - Nada Sou Sou


Furui ARUBAMU mekuri
Arigatou tte tsubuyaita
Itsumo itsumo mune no naka
Hagemashite kureru hito yo
Hare wataru hi mo ame no hi mo
Ukabu ano egao
Omoide tooku asete mo
Omokage sagashite
Yomigaeru hi wa nada sousou

Ichiban hoshi ni inoru
Sore ga watashi nokuse ni nari
Yuugure ni miageru sora
Kokoro ippai anata sagasu
Kanashimi ni mo yorokobi ni mo
Omou ano egao
Anata no basho kara watashi ga
Mietara kitto itsuka
Aeru to shinji ikite yuku

Hare wataru hi mo ame no hi mo
Ukabua no egao
Omoide tooku asete mo
Samishikute koishikute
Kimi he no omoi nada sousou
Aitakute aitakute
Kimi he no omoi nada sousou


Download Mp3 nya disini

BEGIN-Sanshin No Hana (Ost Nada Sou Sou)


Itsu shika wasure rareta oji no katami no sanshin
Toko no made tanjo iwai no shima zake ni motarete
Hokori wo yubidenadete yurun daito makeba
Taiku tsude tamara nakatta shima uta ga hibiita
Azayaka ni yomigaeru anata to sugoshita hibi wa
Yawara kana itoshi sade kono mune wo tsuki ya buri
Saita no wa sanshin no hana

Terebi no nana me mukai no
Anata ga ita masho ni
Suwareba aroni no madokara
Yoru tsuki ga noboru
Kazoku wo nagame nagara
Nobu sake wa donna aji
Nemuri ni tsuku mae no
Uta wa daremo uta
Yorokobi mo kanashimi mo
Itsu no hika uta erunara
Kono shima no tsuchi no naka
Aki ni naki fuyu ni tae haru ni saku sanshin no hana

Kono sora no ano umi mo
Nai mo katani mashi nai
Kono shima ni atatakana
Kaze no nari ame no yobi
Saita no wa sanshin no hana
Aki ni naki fuyu ni tae haru ni saku sanshin no hana


Download Begin-Sanshin No Hana mp3

Rimi Natsukawa " Nada Sou sou "


Furui ARUBAMU mekuri
Arigatou tte tsubuyaita
Itsumo itsumo mune no naka
Hagemashite kureru hito yo
Hare wataru hi mo ame no hi mo
Ukabu ano egao
Omoide tooku asete mo
Omokage sagashite
Yomigaeru hi wa nada sousou

Ichiban hoshi ni inoru
Sore ga watashi nokuse ni nari
Yuugure ni miageru sora
Kokoro ippai anata sagasu
Kanashimi ni mo yorokobi ni mo
Omou ano egao
Anata no basho kara watashi ga
Mietara kitto itsuka
Aeru to shinji ikite yuku

Hare wataru hi mo ame no hi mo
Ukabua no egao
Omoide tooku asete mo
Samishikute koishikute
Kimi he no omoi nada sousou
Aitakute aitakute
Kimi he no omoi nada sousou


Download Nada Sou Sou Mp3

Senin, 15 Maret 2010

"HACHIKO: A Dog's Story" --> Touching Banget


Jenis Film : Drama – Semua Umur (general)
Produser : Richard Gere, Bill Johnson, Vicki Shigekuni Wong
Produksi : Inferno Production
Durasi : 104
Pemain : Richard Gere
Joan Allen
Sarah Roemer
Erick Avari
Jason Alexander
Sutradara : Lasse Hallstrom
Penulis : Stephen P. Lindsay

Resensi:
(Spoiler Alert)


Akhir-akhir ini banyak banget film bagus yang udah gue tonton tapi belum sempet gue bikin reviewnya, nampaknya penyakit syndrom "malas bikin review" gue kambuh lagi nih, hehehe.

Kemaren nih, gue dapet stok Film lumayan banyak dari temen gue, mungkin ada lebih dari 10-an. Tadinya sih mau gue lahap aja malem itu juga sebagai santapan malam, kan kalo ga habis bisa diangetin tuh buat besoknya, hehe. Tapi dari sekian banyak film yang gue dapet dari teman gue itu, ada satu film yang nampaknya cukup membangkitkan birahi gue untuk menontonnya. Nampak menggiurkan!! kalo ibarat buah-buahan, seger banget nampaknya. Film yang bikin gue langsung bergairah untuk menontonnya adalah film: HACHIKO: A Dog's Story. Beberapa alasan kenapa gue sangat tertarik buat nonton nih film antara lain:

- Ini film tentang Pets alias hewan peliharaan, well, as u know guys, i'am an animals lover. huehe..

- Ini adalah film hasil remake dari film Jepang yang katanya menuai sukses, padahal gue sendiri belum pernah nonton versi Jepang-nya.

- Film ini di bintangi dan di produseri oleh Richard Gere, bukan berarti gue nge-fan ama dia loh, persepsi gue, kalo aktor sekelas Gere berani memproduseri dan bermain di film ini, berarti film ini bukan film yang digarap secara ecek-ecek.

- Dan, alasan terakhir ini lah yang bikin gue semakin mantap untuk nonton film ini. Yep, film ini ternyata diangkat dari kisah nyata yang telah melegenda di Jepang. Entahlah, gue demen aja nonton film yang diangkat dari kisah nyata.

****

OKE, mari kita lanjutkan resensi-nya.

Well, sebenarnya tidak ada yang menarik dari alur cerita film ini, sangat sederhana, tidak terlalu banyak konflik sehingga nyaris tanpa konflik. Mungkin bagi yang sudah pernah menonton film MARLEY AND ME, film HACHIKO ini tidak berbeda jauh dengan film itu. Hanya saja, HACHIKO lebih kental menceritakan tentang kesetiaan, penantian dan persahabatan.

CERITA dimulai saat Parker Wilson (Richard Gere), seorang Professor perguruan tinggi yang tidak sengaja menemukan seekor anak anjing yang tersesat disekitar stasiun kereta api pada saat pulang kerja. Awalnya, Parker tidak menginginkan untuk memelihara anak anjing itu. Dia berniat akan mencari siapa pemilik anjing malang tersebut, namun usahanya tidak membuahkan hasil. Dia berniat memberikan anak anjing itu kepada siapapun yang menginginkannya, terlebih, istrinya tidak menyukai ada anjing dirumahnya. Tapi putri Parker yang akan segera menikah justru menyukai anak anjing itu, melihat hubungan yang terjalin antara si anak anjing, putrinya dan suaminya itu, lalu terenyuhlah hati Nyonya Parker untuk membiarkan anak anjing itu menjadi bagian dari keluarganya.

HACHI, begitu nama anjing yang diketahui dari nama yang terukir dikalungnya itu. Hachi berarti 8 (delapan), ada kemungkinan Hachi adalah anjing ke-delapan yang dilahirkan induknya.

Hubungan Parker dengan Hachi semakin akrab. Hachi semakin tergantung pada tuannya. Parker mengajari banyak hal pada Hachi, mengambil koran, berputar, dan sebagainya. Tapi hanya satu yang tidak dapat Hachi lakukan, bermain bola lempar. Biasanya, anjing paling senang kalau bermain lempar bola bersama tuannya, sang tuan melempar bola, dan si anjing menangkapnya lalu mengembalikannya pada sang tuan. Tapi itu tidak terjadi pada Hachi, diajarkan berapa kali-pun Hachi tetap tak dapat melakukannya.

Parker biasa berangkat kerja menggunakan Kereta. Jarak rumah menuju ke stasiun tidak terlalu jauh, dan berjalan menuju stasiun sudah menjadi kegiatan rutin Parker setiap harinya. Namun, saat Parker hendak berangkat menuju stasiun, Hachi mengikutinya dari belakang. Parker menyuruh Hachi untuk pulang, namun Hachi tetap ingin mengantar tuannya hingga stasiun. Dan alangkah terkejutnya Parker, begitu Hachi mengantarnya sampai stasiun untuk naik kereta, maka Hachi akan pulang ke-rumah dan akan kembali lagi ke stasiun jam 5 sore untuk mejemput tuannya. Hachi menunggu di taman dekat stasiun, beberapa teman Parker di sekitar stasiun sudah banyak yang mengenal Hachi, jadi tidak aneh bagi mereka melihat Hachi duduk di taman menunggu tuannya pulang dari bekerja. Dan begitulah setiap harinya, Hachi selalu pergi mengantarkan Parker hingga stasiun dan akan menjemputnya jam 5 sore, yaitu saat peluit kereta api berbunyi.

Suatu ketika, saat Hachi akan mengantar Parker menuju Stasiun, tiba-tiba saja Hachi ingin bermain bola lempar bersama Parker. Dan betapa terkejutnya Parker, ternyata Hachi tahu bagaimana cara bermain bola lempar. Saat Parker hendak pergi menuju kereta-nya, Hachi menggonggong, Parker menoleh dan kembali menuju Hachi lalu memeluknya.

"Jemput aku jam lima sore ini"


begitulah kata sang tuan. Hachi memandangnya lekat hingga sang tuan menuju keretanya.
Dan sangat tidak disangka, ternyata, itu adalah pertemuan terakhir Hachi dengan tuannya. Karena, Parker telah meninggal saat mengajar di kampus akibat serangan jantung. (Damn it!!).

Pluit kereta api sudah berbunyi dan jam sudah menunjukan pukul 5 sore. Hachi sudah berada di tempat penantiannya. Hari itu musim dingin, beberapa jalanan sudah tertutup salju, namun Hachi masih tetap menanti kedatangan tuannya hingga malam. Akhirnya, Hachi dijemput oleh putri Parker untuk pulang. Sang istri dan sang putri sangat bersedih akan kepergian sang suami tercintanya. Namun Hachi tidak pernah dan mungkin tak mau tahu kalau sang tuan sudah pergi meninggalkannya selamanya.

Hachi harus tinggal bersama putri Parker yang sekarang sudah menikah, dan meninggalkan rumah kenangannya bersama sang tuan, karena rumah itu telah dijual dan ditinggalkan oleh istri Parker.

Hachi tidak pernah tau kalau tuannya telah meninggalkannya selamanya. Hingga suatu ketika dia kabur dari rumah putri Parker dan berlari menuju stasiun. Dia duduk ditempat penantiannya, seperti biasa. Beberapa orang yang mengenalnya merasa iba pada Hachi, dan juga kagum akan kesetiaannya pada tuannya. Beberapa diantara mereka rajin memberi makan dan minum Hachi yang sudah mulai terlihat kurus. Bahkan, cerita kesetiaan Hachi terhadap tuannya kini mulai merebak dikalangan masyarakat, dan berita itu dimuat disurat kabar, hingga membuat banyak orang iba dan datang hanya untuk memberikan Hachi makan. Begitulah, Hachi terus menunggu kedatangan tuannya hingga 9 tahun di stasiun itu, berharap kalau ia akan melihat tuannya keluar dari pintu gerbang stasiun dan menyambutnya dengan pelukan. Namun, tuannya tak kunjung datang, bahkan hingga akhirnya Hachi-pun menutup matanya untuk selama-lamanya.

HUHUHUHU.....
merinding gue nontonnya!! sumpah, ceritanya mungkin ga begitu luar biasa, tapi pesannya begitu ngena banget. Bikin gue benar-benar terharu. Temen gue malah ada yang ampe meneteskan air mata. Keren deh pokoknya!!!

O iya, btw. Untuk mengenang Hachi, maka stasiun Kereta di Tokyo, Jepang. mendirikan patung anjing (Hachi) di taman tempat Hachi biasa duduk menunggu tuannya. Nama tuannya yang asli adalah Hidesaburo Ueno, Hachi dibawa oleh tuannya ke Tokyo pada tahun 1924.


Anyway, gue suka banget sama film ini!! RECOMENDED banget dah.
Gue jadi inget pengalaman gue dulu waktu pertama punya kucing, di pelihara dari orok hingga cukup gede, namun disuruh dibuang ama ibu gue gara-gara tuh kucing nakal banget. Gue pun nurut aja, tapi, anehnya, tuh kucing walaupun udah gue buang jauh-jauh, tapi masih bisa menemukan jalan pulang. Ampe akhirnya gue buang ke tempat yang lumayan jauh, dan bener aja, tuh kucing ga balik-balik, gue penasaran, gue cari tuh kucing, dan menemukannya sedang dirawat oleh seseorang disebuah rumah yang lumayan besar, dan gue bener-bener merasa kehilangan kucing itu, ampe kaga mau makan 5 hari 7 malam. (Curhat Colongan) :p Huhuhuhu....

Puss.. pusss.. come out come out wherever you are...!!!!

watch the trailer's here:

Source Gambar
Counter Powered by  RedCounter